Pemimpin Kore Utara ini terlahir dengan nama Kim Song Ju pada 15 April 1912 didekat Pyongyang. Ia mengganti nama menjadi Kim Il-Sung pada masa perlawanan terhadap penjajahan Jepang. Nama Kim Il-Sung merupakan nama pamannya yang merupakan patriot anti Jepang pada masa sebelumnya. Tahun 1931, dia bergabung dengan partai Komunis korea, lalu memimpin perjuangan senjata melawan Jepang. Namun kekalahan membuat dia terpaksa melarikan diri ke wilayah Uni Soviet. Pada masa Perang Dunia II, ia memimpin kontingen pasukan Korea yang tergabung dalam Angkatan Darat Uni Soviet. Ketika Jepang menyerah, Kim kembali ke Korea bagian Utara dengan mengikuti tentara Soviet dan mendirikan Republik Demokrasi Rakyat Korea (Korea Utara) yang menganut faham komunis. Tahun 1948 - 1972 ia terpilih sebagai Perdana Menteri, dan menjadi Presiden sejak tahun 1972.
Pada tahun 1950, Kim berusaha menyatukan Korea, namun melalui jalan kekerasan (Perang Korea 1950-1053), namun usaha ini gagal setelah pasukan PBB campur tangan. Setelah menjabat Presiden, Kim Il-Sung beberapa kalo mengusulkan reunifikasi kedua Korea, termasuk pembentukan federasi Korea Utara dan Korea Selatan. Kim Il-Sung selalu menyertakan syarat agar pasukan PBB terutama Amerika Serikat agar ditarik dari Korea Selatan dengan alasan mengotori Bumi Korea.
Di negerinya, ia membangun kultus individu terhadap dirinya sebaga "Pemimpin Agung". Untuk rakyatnya, ia berhasil menyediakan pengobatan gratis, rumah murah, dan wajib belajar gratis. Presiden Kim meninggal pada 8 Juli 1994, dan digantikan anaknya Kim Jong-il. Jasa Kim yang berada di Musoelium tetap dipuja hingga saat ini oleh rakyat Korea Utara
Pada tahun 1950, Kim berusaha menyatukan Korea, namun melalui jalan kekerasan (Perang Korea 1950-1053), namun usaha ini gagal setelah pasukan PBB campur tangan. Setelah menjabat Presiden, Kim Il-Sung beberapa kalo mengusulkan reunifikasi kedua Korea, termasuk pembentukan federasi Korea Utara dan Korea Selatan. Kim Il-Sung selalu menyertakan syarat agar pasukan PBB terutama Amerika Serikat agar ditarik dari Korea Selatan dengan alasan mengotori Bumi Korea.
Di negerinya, ia membangun kultus individu terhadap dirinya sebaga "Pemimpin Agung". Untuk rakyatnya, ia berhasil menyediakan pengobatan gratis, rumah murah, dan wajib belajar gratis. Presiden Kim meninggal pada 8 Juli 1994, dan digantikan anaknya Kim Jong-il. Jasa Kim yang berada di Musoelium tetap dipuja hingga saat ini oleh rakyat Korea Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar